Sunday, December 4, 2011
Di sini bermulanya pertemuan yang terakhir
Kehilangan amat terasa di hati
Mungkinkah ini yang tertulis di tangan takdir
Ku terima perpisahan ini
Dulu kita satu jiwa satu impian
Susah dan senang kita bersama
Namun itu semua hanya sementara
Hanya lagu yang menjadi ingatan
Hanya lagu yang menjadi kenangan
Seandainya masa itu kembali semula
Ingin ku memiliki lebih dari itu
Mungkinkah ini yang tertulis di tangan takdir
Ku terima perpisahan ini
Perpisahan yang tak ku duga telah terjadi
Dirimu pergi biar ku sendiri
Dulu kita satu jiwa satu impian
Susah dan senang kita bersama
Namun itu semua hanya sementara
Hanya lagu yang menjadi ingatan
Hanya lagu yang menjadi kenangan
Seandainya masa itu kembali semula
Ingin ku memiliki lebih dari itu...
Kehilangan amat terasa di hati
Mungkinkah ini yang tertulis di tangan takdir
Ku terima perpisahan ini
Dulu kita satu jiwa satu impian
Susah dan senang kita bersama
Namun itu semua hanya sementara
Hanya lagu yang menjadi ingatan
Hanya lagu yang menjadi kenangan
Seandainya masa itu kembali semula
Ingin ku memiliki lebih dari itu
Mungkinkah ini yang tertulis di tangan takdir
Ku terima perpisahan ini
Perpisahan yang tak ku duga telah terjadi
Dirimu pergi biar ku sendiri
Dulu kita satu jiwa satu impian
Susah dan senang kita bersama
Namun itu semua hanya sementara
Hanya lagu yang menjadi ingatan
Hanya lagu yang menjadi kenangan
Seandainya masa itu kembali semula
Ingin ku memiliki lebih dari itu...
Thursday, December 1, 2011
Diammu Gunung Berapi
Timur barat selatan hingga utara
Setiap saat tiap ketika
Mecari tak berputus asa kumelangkah
Terasa dekat boleh disentuh
Namun hakikatnya kau terlalu jauh
Engkau yang penyayang
Pemaaf pengasih
Berkali engkau kukecewakan
Ku tetap tak sesisih
Kau bagiku bagai gerbang yang sentiasa terbuka
Sabar dan tenang menanti setiap ketika
Kalau pun mara... tidak ketara
Aku terus lupa... hadirmu di Persia
Tidakku sedari diammu gunung berapi
Tiba-tiba sahaja meledak membinasakan semua
Tiada lagi buatku gerbang terbuka
Kesalan kuterlewat tiba
Aku kini perahu tidak berdayung
Ingin kau kudekati kusentuh
Namun hakikatnya kau jauh...
Setiap saat tiap ketika
Mecari tak berputus asa kumelangkah
Terasa dekat boleh disentuh
Namun hakikatnya kau terlalu jauh
Engkau yang penyayang
Pemaaf pengasih
Berkali engkau kukecewakan
Ku tetap tak sesisih
Kau bagiku bagai gerbang yang sentiasa terbuka
Sabar dan tenang menanti setiap ketika
Kalau pun mara... tidak ketara
Aku terus lupa... hadirmu di Persia
Tidakku sedari diammu gunung berapi
Tiba-tiba sahaja meledak membinasakan semua
Tiada lagi buatku gerbang terbuka
Kesalan kuterlewat tiba
Aku kini perahu tidak berdayung
Ingin kau kudekati kusentuh
Namun hakikatnya kau jauh...
Melayu, Islam & sekarang
pantang betul aku kalau dgr bab2 racist ni. lagi2 kalau berkait dengan agama ni. tak dicipta kepelbagaian beragama untuk bermusuhan sesama s...
-
Firman Allah di dalam Al-Quran bermaksud: "Kaum lelaki adalah pemimpin kaum wanita". Ayat ini jelas menunjukkan kepada kita bahawa...
-
its about 2.43 a.m now n i still cant sleep.i try lay down my body on the bed n my mind keep thinking about her.i dont know y, its just like...